Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan Transformasional
Waktu berlalu begitu singkat, awal tahun 2022 pun tak terasa telah dilalui hampir genap dua bulan berjalan di SDN RRI Cisalak tempatku mengabdikan diri , tak terasa kini sudah dipersiapan waktu menjelang Ujian Tengah Semester Genap, aku merasakan atmosfir yang berbeda di lingkungan kerjaku yang baru saat ini, setelah mendapat mutasi sejak 4 bulan yang lalu, aku merasakan iklim kerja yang kondusif di sini, suasana hati yang tenang, teduh dan lebih semangat untuk memberikan motivasi kontribusi positif dalam bermitra dengan rekan rekan guru, tendik dan tim work yang lainnya.
Aku takjub melihat antusiasme kinerja teman teman guru di sini dalam melaksanakan tugas tugasnya dengan penuh disiplin dan tanggung jawab, mereka sudah sangat dewasa dan santun dalam bekerja memberikan pengajaran di dalam kelasnya, menjaga hubungan baik antar sesama rekan kerja , keakraban orang tua wali siswa, korlas dan komite sekolah, rasa kekeluargaan menjadi tradisi yang baik di sini
Melihat kegigihan mereka dalam memberikan pelayanan kepada para peserta didik nuraniku terpanggil untuk terus mengarahkan,merangkul, mengajak, dan mengembangkan, meningkatkan kompetensi diri agar mereka lebih hebat lagi dalam memberikan pelayanan di sekolah.
Di masa pembelajaran terbatas ini mereka mampu memberikan pelayanan yang sangat baik melalui pembelajaran secara virtual maupun tatap muka secara terbatas, Alhamdulillah nya lagi mereka semua mampu menguasai IT dalam memberikan pelayanan pendidikan secara jarak jauh.
Aku tak pernah merasa bosan memberikan arahan dan bimbingan setiap pekan nya kepada mereka, hal ini dilakukan guna mengevalusi setiap program yang telah disepakati sebelumnya, dengan sering berdiskusi banyak sekali ide-ide gagasan yang muncul dan bagus untuk dijadikan program sesuai komitmen dan kesanggupan mereka untuk di terapkan di sekolah guna meningkatkan prestasi para peserta didik.
Menjaga hubungan harmonis yang sehat, baik dan kompak kepada para guru menurutku adalah sebuah kunci keberhasilan dalam mengembangkan potensi sekolah, aku tidak ingin menjaga jarak atau mereka merasa aku adalah leader bagi mereka, yang hanya bisa memerintah dan melarang ini dan itu tapi aku ingin mereka merasa nyaman kepadaku bahwa kita adalah mitra kerja yang solid sebagai tim sukses sekolah yang sama sama bekerja dan bekerja sama sama bahu membahu guna meningkatkan prestasi sekolah, demi memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta didik di sekolah
Aku sering bertanya dalam forum diskusi akhir pekan kepada teman teman guru kiranya program apa saja yang dapat meningkatkan prestasi siswa di sekolah, karena penerimaan PPDB dengan sistem zonasi menyebabkan lulusan di sekolah ini ditahun tahun sebelumnya banyak yang gagal masuk ke SMP Negeri, dikarenakan sekolah ini berada di wilayah terluar terjauh di jalan pinggir jalan raya Jakarta Bogor yang berdiri di tanah RRI Cisalak yang setahun ini telah dihibahkan menjadi aset Pemda kota Depok, Sekolah ini tidak berdekatan dengan lembaga SMPN di kota Depok, domisili mereka menjadi hambatan ketika harus mendaftar dengan sistem pendaftaran malalui jalur zonasi, dengan sistem ini Sekolah kami menjadi sangat dirugikan , padahal sebelumnya sekolah ini adalah sekolah favorit yang banyak meluluskan siswa siswi berprestasi sampai di ajang propinsi yang lulusan nya hampir 80 % masuk ke SMP negeri yang tersebar di wilayah Sukmajaya dan Cimanggis.
Dengan kondisi ini tentu kami tidak boleh patah arang apalagi menyerah, orang tua menitipkan anaknya kepada kami tentu dengan harapan yang besar bahwa mereka setelah lulus dapat melanjutkan ke SMP Negeri yang mereka cita- citakan. Walaupun sebenarnya masih ada sekolah swasta yang letaknya juga tidak terlalu jauh dengan domisili orang tua, namun mereka tetap saja menginginkan anak anaknya tetap dapat melanjutkan ke SMP Negeri yang di harapkan nya.
Dari hasil diskusi setiap akhir pekan kamipun akhirnya segera ingin segera berbenah diri, dengan membuat program program di sekolah yang dapat membekali siswa guna meraih prestasi , selain Jalur zonasi, ada Jalur prestasi siswa yang dapat di tempuh dengan dua cara melalui prestasi akademik maupun non-akademik,
Dari sinilah kami berpikir dengan keras agar sekolah segera mem buat tim pengembang ekstrakurikuler di sekolah yang fungsinya memberikan fasilitas pengembangan diri bagi para peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing, yang muaranya nanti setidaknya mereka dapat meraih atau memiliki tiket ke SMPN melalui jalur prestasi akademik maupun jalur prestasi non akademik,
Saat ini SDN RRI Cisalak telah membina puluhan bahkan ratusan siswa melalui jalur-jalur pilihan pengembangan diri Ekstrakurikuler di Sekolah di antaranya Pencak Silat, Karate, Taekwondo, Klinik Sains, Seni Tari, Club' Futsal yang dilatih oleh para Guru dan instruktur terlatih yang mumpuni di bidangnya masing-masing, tujuannya jelas bukan sekedar menambah ketrampilan diri bagi mereka saja namun agar mereka bisa meraih prestasi prestasi di berbagai cabang olahraga dan seni yang setiap tahun di lombakan dalam ajang lomba lomba pendidikan di kota Depok.
Berdasarkan berbagai sumber keilmuan Terdapat empat faktor untuk menuju kepemimpinan tranformasional, yaitu : idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individual consideration.
Idealized influence: kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya, dipercaya, dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan sekolah.
Inspirational motivation: kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan mendukung semangat team dalam mencapai tujuan- tujuan pendidikan di sekolah.
Intellectual Stimulation: kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke arah yang lebih baik.
Individual consideration: kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih dan penasihat bagi guru dan stafnya.
Dan Seorang pemimpin atau leader setidaknya harus memiliki 4 sifat, yakni:
1. Loyality; seorang pemimpin harus mampu membangkitkan rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
2. Edicate; seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi dan mewariskan knowledge pada rekan-rekannya.
3. Advice; memberikan saran dan nasihat dari permasalahan yang ada.
4. Discipline; memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.
Kepemimpinan transformasional berorientasi kepada proses membangun komitmen menuju sasaran organisasi dan memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam penelitian Burns tahun 1978 menjelaskan kepemimpinan transformasional merupakan proses yang di dalamnya para pemimpin dan pengikut saling memberikan ide konstruktif terkait moralitas dan motivasi yang lebih tinggi dalam budaya organisasi.
Kepemimpinan yang transformasional menyangkut nilai-nilai, terutama berupa nilai-nilai yang relevan bagi proses pemberdayaan organisasi seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab. Tiga komponen kepemimpinan transformasional meliputi: kharisma (proses), stimulasi intelektual (intellectual stimulation), dan perhatian yang diindividualisasi (individualized consideration).
Dimensi Kepribadian
Dalam Big Five Dimensions of Personality (lima Besar Dimensi Kepribadian) yang berhubungan dengan permasalahan menjadi seorang pemimpin yang efektif adalah:
1. Ekstraversi, berupa kecenderungan pada sifat-sifat ramah, asertif dan aktif;
2. Agreeableness, kecenderungan padas Sifat-sifat baik hati, lembut,mempercaya dan dapat dipercaya;
3. Conscientiousness (ketekunan), teratur, dapat diandalkan dan berorientasi pada kesuksesan;
4. Keterbukaan pada pengalaman baru,kecenderungan pada sifat kreatif, imajinatif, perseptif dan memikirkan orang lain;
5. Penyesuaian dan stabilitas emosi, kecenderungan pada sifat tenang, tidak tertekan dan tidak moody;
Di tulis oleh Arif Suryadi
Kepala Sekolah SDN RRI Cisalak
Komentar
Posting Komentar