Klinik Belajar Adalah Salah Satu Terobosan yang Paling Efektif Dalam Membelajarkan Siswa di Masa Pandemi
Klinik Belajar Adalah Salah Satu Terobosan yang Paling Efektif Dalam Membelajarkan Siswa di Masa Pandemi
Ditulis oleh Arif Suryadi Kepala Sekolah SDN Mekarjaya 13 kota Depok
Di awal tahun pelajaran baru 2021 sd. 2022 ini, sesuai Peraturan wali kota Depok dan melalui Surat Edaran Dinas Pendidikan Kota Depok, di sampaikan jelas bahwa para peserta didik tetap wajib melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar masih melalui Daring melalui kelas on line di satuan pendidikannya masing-masing, mengingat kota Depok saat ini masih mengikuti aturan perpanjangan PPKM level ke 4, sehingga kegiatan pembelajaran yang di laksanakan di satuan pendidikan seutuhnya masih dilakukan secara Daring.
Mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran Daring secara penuh yang telah dilakukan oleh para guru kepada para peserta didik satu tahun kebelakang menyebabkan hasil penilaian pembelajaran terhadap mereka banyak yang tidak sesuai harapan, hal ini sangat terlihat dari hasil survei kegiatan klinik belajar secara bergantian di SDN Mekarjaya 13 dengan jumlah terbatas.
Banyak hal tentang penilaian yang menjadi kurang obyektif kepada para peserta didik di masa pandemi ini, akibat guru guru sebelumnya tidak pernah sama sekali bertemu siswanya dalam kegiatan tatap muka terbatas di sekolah.
Dari beberapa orang guru SDN Mekarjaya 13 yang saya tanyakan terkait hal tersebut, mereka menjawab dengan nada yang sama, bahwa hasil penilaian belum tentu sama dengan kemampuan siswa seutuhnya di saat kondisi tatap muka di kelas alasannya jelas hasil pekerjaan para peserta didik tidak bisa di lihat secara obyektif oleh para guru saat penilaian, boleh jadi saat mengerjakan soal ujian para peserta didik dibantu orang tua wali siswa di rumah masing masing dan ini sudah menjadi rahasia umum dengan kondisi yang ada saat ini. sehingga guru sangat sulit menentukan siswa mana yang betul betul perlu mendapat kan bimbingan khusus dalam pembelajarannya dan mana yang cukup dilakukan secara daring saja dari rumah.
Sesuai arahan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Bapak Drs.H.Muhamad Thamrin,S.Sos.MM dalam arahannya melalui pertemuan zoom meeting bagi para kepala sekolah sekota Depok di sampaikan pada salah satu point' arahannya bagi para siswa yang memang perlu di bantu secara khusus baik yang berkebutuhan khusus maupun para peserta didik yang tidak memiliki gawai agar dapat di hadirkan ke sekolah untuk mengikuti kegiatan klinik belajar secara terbatas yaitu maksimal 3 orang siswa satu sesi, boleh juga di laksanakan dalam kurun waktu satu hari itu melaksanakan dua kali sesi pertemuan setiap harinya, inilah sebenarnya yang menjadi harapan kami para guru agar sekolah dapat kembali hidup dan tidak terlihat seperti mati suri, disamping banyak hal lain yang akhirnya menjadi solusi dalam pembelajaran di masa pandemi saat ini.
Mendengar analisa tiga orang guru di sekolah kami SDN Mekarjaya 13 dari apa yang saya tanyakan terkait hasil klinik Belajar atau pertemuan pembelajaran terbatas secara tatap muka yang mereka telah laksanakan di kelasnya mereka menyatakan sangat jauh berbeda sekali kemampuan mereka dengan kenyataannya saat mereka melakukan pembelajaran secara Daring dengan ketika mereka hadir melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas di sekolah, sangat jelas diketahui dari tulisan, daya tangkap siswa, cara menangkap pelajaran, bahasa dan sikap dalam kegiatan belajar ,pada saat luring tersebut.
Sebenarnya banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh apabila para peserta didik bisa hadir di sekolah secara bergantian tatap muka di sekolah (Klinik Belajar), diantaranya anak lebih mudah dibentuk karakternya, lebih mudah menerima pembelajaran dari gurunya, lebih terlihat interaksi belajarnya dan, terjalin hubungan komunikasi dan emosional yang baik diantara siswa juga dengan gurunya.
Dari hasil testimoni tersebut dapat disimpulkan bahwa para guru perlu melakukan pemetaan kemampuan terhadap peserta didiknya di awal tahun ajaran baru dengan melalukan kegiatan klinik belajar secara terbatas dengan tentunya wajib seizin orang tua mereka, tujuannya agar dapat mengenal kemampuan para peserta didiknya itu secara terukur, sehingga proses pembelajaran dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu dilakukan secara daring bagi peserta didik yang telah di anggap mampu oleh gurunya dan secara luring bagi peserta didik yang memang perlu mendapatkan bimbingan khusus secara tatap muka di sekolah dengan mengikuti kegiatan klinik klinik Belajar, namun tetap jangan di salah artikan seperti yang kepala Dinas Pendidikan Kota Depok katakan bagi siswa yang berkebutuhan khusus saja yang memang bisa hadir di sekolah, yaitu siswa siswi yang tidak memiliki gawai untuk sarana pembelajaran,maupun bagi para pembelajar slow learner saja, artinya tidak semua siswa dapat di hadirkan bergantian secara tatap muka
Semoga dengan kebijakan ini para peserta didik dapat mendapatkan layanan pendidikan yang maksimal, dan para guru betul betul mengenal karakter para peserta didik dan kemampuan mereka secara individu dengan obyektif.
Arif Suryadi
Komentar
Posting Komentar