Seminar Manajemen Kepala Sekolah



KS SD SUKMAJAYA IKUTI SEMINAR MANAJEMEN
  





Sabtu, 08 April 2017
SUKMAJAYA – Sebanyak 72 kepala sekolah negeri dan swasta mengikuti Seminar Manajemen Kepala Sekolah di Gedung Aula SDIF AL Fikri Depok, Sabtu (08/04) pagi, yang bertema Integritas dan kredibilitas kepala  sekolah dalam tata kelola dan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
Kepala Seksi Pembinaan Sekolah Dasar kota Depok, Sada S.Pd,M.Pd membuka kegiatan seminar tersebut , dalam sambutannya    mengatakan dirinya sangat mengapresiasi  para kepala sekolah negeri dan swasta se Sukmajaya  yang melakukan kegiatan ini untuk meningkatkan manajemen di sekolahnya ,
Pada kegiatan seminar  yang dilaksanakan di Sukmajaya ini, Sada,S.Pd,M.Pd berharap supaya hasil dari seminar ini dapat diimplementasikan dengan maksimal di sekolahnya masing-masing, manajemen yang berkenaan dengan pemberdayaan sekolah merupakan alternatif yang paling tepat dalam mewujudkan sekolah yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi. Pemberdayaan adalah memberikan otonomi yang lebih luas dalam memecahkan masalah di sekolah, oleh karena itu diperlukan suatu perubahan kebijakan dibidang manajemen pendidikan dengan prinsip memberikan kewenangan mengelola dan mengambil keputusan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan sekolah. Ada tiga unsur pokok yang berkenaan dengan pekerjaan seorang manajer, ialah gagasan (ideas) atau hal atau benda (thing) dan orang (people).
“Seminar ini fungsinya bukan hanya mencerahkan saja namun agar dapat menambah penguatan karakter dan peningkatan mutu dalam mengorganisir manajemen di sekolah untuk  diimplementasikan  ,” pungkasnya.
Penyelenggara kegiatan seminar  UPT SD Kecamatan Sukmajaya yang bekerja sama dengan PGRI cabang Sukmajaya melalui sekbid pendidikan dan pelatihan, bersama forum kepala sekolah swasta se sukmajaya.
Dalam kegiatan ini dibahas beberapa materi berkaitan dengan kompetensi kepala sekolah, diantaranya kompetensi kepribadian,sosial,manajerial,supervisi, kewirausahaan khususnya manajemen kepala Sekolah. Unsur-unsur tersebut direfleksikan dalam tugas-tugas:
  1. Berpikir konseptual, yakni seseorang merumuskan gagasan dan kesempatan-kesempatan baru dalam organisasi.
  2. Administrasi, yakni merinci proses manajemen.
  3. Kepemimpin, yakni memotivasi orang-orang supaya melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara sistematik, yaitu:
  • Planning (perencanaan). Yaitu membuat keputusan, menyangkut tindakan yang harus diambil yang akan diikuti oleh perusahaan lainnya. Sebelum mengambil keputusan, kita harus terlebih dulu mengkaji perencanaan tersebut, menganalisanya atau mengajukan proposal dulu. Perencanaan berkaitan dengan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya dan siapa yang harus melakukannya.
  • Organizing (pengaturan). Orang-orang bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu; mereka harus memiliki peran masing-masing, seperti para aktor dalam sebuah drama. Apakah peran ini dikembangkan oleh mereka sendiri atau ditentukan oleh orang lain itu merupakan kebetulan belaka. Peran ini diperlukan agar setiap orang dapat memberikan kontribusinya terhadap kelompok. Peran ini berarti bahwa apa yang dilakukan oleh seseorang itu memiliki tujuan tertentu; apakah hasil kerja mereka sesuai dengan kebutuhan kelompok; di mana mereka mendapatkan otoritas untuk melakukan pekerjaan tersebut dan di mana mereka bisa mendapatkan alat dan informasi untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut. Yang termasuk organizing adalah (1) menentukan aktifitas yang bisa digunakan untuk dapat meraih tujuan, (2) mengelompokkan aktifitas ini ke dalam departemen atau seksi, (3) tugas yang harus diselesaikan oleh manajer, (4) perwakilan otoritas untuk melakukan tugas, dan (5) ketentuan untuk menetapkan koordinasi tugas, otoritas dan informasi secara horizontal dan vertikal dalam struktur organisasi.
  • Staffing (susunan kepegawaian). Yaitu mengisi posisi dalam sebuah struktur organisasi dan tidak membiarkan sebuah posisi itu menjadi kosong. Selain itu, yang termasuk staffing adalah menentukan syarat untuk pekerjaan yang harus diselesaikan, melakukan penemuan, memberikan pengakuan dan memilih kandidat yang cocok untuk sebuah posisi, memberi kompensasi, melatih dan mengembangkan kandidat tersebut sehingga mereka dapat melakukan tugasnya dengan efektif.
  • Leading (memimpin). Yaitu memberi pengaruh kepada orang lain sehingga mereka mau berusaha dengan ikhlas dan antusias terhadap tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan; leading ini menyangkut aspek interpersonal (antar pribadi) dalam manajemen. Hambatan dalam leading ini adalah keinginan dan sikap orang yang berbeda – beda, sikap mereka baik sebagai individu maupun kelompok dan kebutuhan akan manajer yang dituntut untuk menjadi pemimpin yang efektif.
  • Controlling (pengontrolan). Yaitu mengukur dan memperbaiki pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan agar tidak melenceng dari tujuan semula. Di sini kita harus bisa menentukan hal – hal negatif atau penyimpangan apa saja yang bisa menghambat tujuan, kemudian kita harus memperbaiki kesalahan tersebut dan membantu memastikan kalau rencana sudah diselesaikan. Walaupun perencanaan lebih awal daripada controlling, namun perencanaan tersebut tidak bisa dihasilkan dengan sendirinya. Perencanaan merupakan pedoman bagi manajer dalam mencapai tujuan. Kemudian pelaksanaan rencana itu harus dikaji apakah sesuai dengan rencana semula atau tidak.
Turut hadir pula ketua PGRI kota Depok H.Syamsudin,S.Pd,MM memberikan arahan dan informasi terkait perjuangan organisasi PGRI kota Depok dalam membantu para guru mendapatkan berbagai kemudahan ,terutama kesejahteraan guru-guru honor.
“PGRI juga telah melakukan audiensi dengan DPRD kota Depok mengenai bantuan akses anak anak guru untuk diberikan kemudahan dalam melanjutkan pendidikan di jenjang SMPN dan SMAN ,” paparnya.
Sementara itu, sekum PGRI cabang Sukmajaya Arif Suryadi sebagai salah satu penyelenggara kegiatan seminar ini mengatakan seminar ini merupakan upaya  yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas kepala sekolah agar berpengaruh pada proses penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan secara prima.
“Saya sangat berharap peran kepala sekolah dapat menjadi kunci peningkatan mutu pendidikan. Kalau kepala sekolahnya mampu mengorganisir manajemen sekolahnya dengan baik tentu pendidikan yang baik pun akan menjadi sebuah keniscayaan,” tandasnya. (arif/13)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Visi dan Misi KKKS Kecamatan Sukmajaya

Pramuka Mekarjaya 13 Hebat ! Juara Umum Lomba Giat Pramuka dan Raih Prestasi (GRADASI)

SDN Cikumpa Depok Santuni Yatim dan Dhuafa